Dialog Korupsi Ala Wong Cilik

Pada tanggal 9 Desember 2011 saya pergi ke Jakarta dari jogja menggunakan kreta Progo. Berdasarkan jadwal, kreta Progo berangkat pukul 16.50 dan ternyata tepat pukul 16.50 kreta mulai jalan. setidaknya ketepatan waktu itu sedikit dapat menghapus kesan kalau transportasi di Indonesia seringkali telat, entah itu telat berangkat ataupun telat sampai tujuan. Dan satu lagi sedikit kemajuan yang dilakukan KAI, bahwa mulai 1 Oktober tidak ada lagi penumpang kreta yang berdiri, artinya jumlah penumpang disesuaikan dengan jumlah kursi. Tidak seperti yang dulu, dimana kreta dimasuki orang sebanyak-banyaknya jangankan untuk sekedar duduk di lantai kreta, untuk berdiri saja susah banget, banyak sekali penumpang yang berserakan di lantai kreta, sudah seperti itu sampah berserakan dimana-mana, pertama kali saya melihat pemandangan seperti itu, saya sangat amat kaget sekali,"ini kreta apa kandang ayam?", pihak KAI hanya mengutamakan keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kenyamanan dan keamanan bagi penumpang. Tindakan KAI tak bedanya menghewanisasikan penumpang. Tapi mudah-mudahan dengan langkah awal lebih maju ini, KAI semakin berbenah diri untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Di perjalanan, saya duduk di samping orang yang kerjanya dagang di Bekasi,dia asalnya dari Jogja. Di depan saya seorang mahasiswa UKDW (Universitas Kristen Duta Wacana) Jogja yang sudah lulus namun belum wisuda,dia asalnya dari Tangerang. Dan disamping teman mahasiswa tersebut seorang bapak-bapak berbadan besar, kumis tebal, pokoknya terlihat sangar, mungkin kalo dia punya anak cantik, Anda akan berpikir berkali-kali untuk mendekatinya karena melihat ayahyna yang kelihatan super galak, tapi ternyata bapak itu seorang lawyer alias pengacara, dia lulusan Universitas Tarumanegara jurusan Hukum tahun 1984 dan pernah bekerja di Jepang. Ternyata fisiknya yang kelihatannya galak, bapak itu sikapnya sangat bijak, pengetahuannya luas dan orangnya sangat penyayang. Makanya teman-teman, jangan menilai orang dari fisiknya yah?....hehehehe

Ditengah-tengah perjalanan yang agak panas, tiba-tiba antara bapak di sampingku yang seorang pedagang  dan pak lawyer itu ngobrol, dan ternyata kedua bapak itu tinggal satu wilayah, di obrolan antara kedua bapak itu intinya mereka menceritakan kalau di tingkat kelurahan  terjadi praktek korupsi, bahkan pak lawyer itu sering mengurusi lurah-lurah yang terkena masalah dan harus berurusan dengan polisi. jangankan di tingkat jabatan tinggi seperti anggota DPR, polisi, menteri, jaksa dan hakim, di tingkat aparat desa juga terjadi korupsi yang sistematis. Kemudian pak lawyer mengatakan kalau KPK akan sangat berat dan mustahil akan menghilangkan korupsi di Indonesia karena korupsi di Indonesia sudah begitu menggila, dari korupsi kelas kakap sampai korupsi kelas teri.

Lama-kelamaan mendengar obrolan kedua bapak itu, saya jadi sangat tergiur untuk ikut ngobrol, tanpa berpikir panjang, di tengah obrolan mereka, saya langsung bertanya kepada pak lawyer.

Saya : "Tapi menurut Bapak, apakah ketua KPK yang baru ini, yaitu Pak Abraham Samad, dapat       menuntaskan kasus-kasus korupsi di Indonesia? terutama kasus-kasus yang besar, seperti kasus century, BLBI, Gayus dan Nazarudin." 

Pak lawyer : "saya tidak yakin ketua KPK yang baru ini akan dapat menyelesaikannya".

Saya : "Tapi kan dilihat dari kata-kata Pak Samad, kelihatannya dia sangat berani sekali, bahkan dia pernah bilang, jangankan orang lain, kalau saudaranya sendiri terbukti korupsi, akan saya gantung saudara saya itu, dan juga dia menyatakan mewakafkan dirinya untuk berjuang mengabdi pada bangsa melalui KPK".

Pak Lawyer : "Semua ketua KPK baru itu seperti itu, seperti pak Antasari, dulu dia begitu bergelora untuk memberantas korupsi, tapi nyatanya diperjalanan seperti apa coba, dia malah sekarang terjebak masuk penjara karena dituduh membunuh orang. tapi ya tetep saya menaruh harapan besar kepada ketua KPK sekarang, semoga dia mampu menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.". 

Saya : Iya pak bener, apalagi dia  bukan berasal dari politik manapun, dia tak pernah tersentuh parpol, jadi akan sulit untuk dimanfaatkan parpol. Dan juga dari sejarah hidupnya, dia sangat berjuang keras sekali memberantas korupsi di daerah asalnya, yaitu di Makasar."

Pak Lawyer : Itu juga belum bisa jadi jaminan kalau dia nanti akan bekerja tanpa intervensi dari pihak manapun, karena seringkali orang akhlaknya itu mudah luntur, tergiur godaan-godaan yang dihadapinya sehingga dia keluar dari komitmen awalnya. Tapi kita doakan saja, semoga dia dalam menjalankan tugas tetap pada komitmennya untuk memberantas korupsi tanpa tebang pilih."

Saya : tentu pak, karena korupsi itu penyakit utama yang menyebabkan bangsa ini terpuruk.

Pak Lawyer : Mas, lembaga kita yang paling korup itu Polri, saya merasakan sendiri, saya sering bersinggungan dengan pihak Polri. Contohnya saja dalam menggelar berita acara suatu kasus itu harus ada uang. Dan uang di Polri dapat memenangkan pihak yang salah, itu artinya pihak yang benar itu kalah. Karena apa mas, karena pihak yang salah itu punya kekuatan, yaitu kekuatannya uang. Kasus sepeti itu sudah menjadi sistem dan tentunya itu akan sangat sulit untuk diungkap.

Saya : (Dalam hati saya semakin merasa sedih karena kemungkinan korupsi di Indonesia hilang itu kecil sekali, mengingat korupsi sudah menjadi budaya yang sistematis dari pejabat terendah sampai pejabat kelas tinggi).

Pak Lawyer : Saya kadang kasihan sama adik-adik mahasiswa yang demo. seringkali mereka demo diboncengi, dimanfaatkan sebagian orang karena kepentingan politik. Mereka demo hanya dibayar 50.000 atau 100.000 tapi dalam demonya mereka bentrok dengan polisi, mendapatkan pentungan dari polisi, dorong-dorongan dengan polisi. Kasihan bener mahasiswa yang dimanfaatkan seperti itu.

Pak lawyer melanjutkan pembicaraanya," Makanya saya sangat setuju sekali jika korupsi itu dihukum mati agar membuat jera bagi koruptor dan membuat takut bagi orang yang akan korupsi. Lah sekarang, korupsi miliaran rupiah hukumannya cuma beberapa tahun saja, balum nanti dipotong remisi. ya ga ada orang yang takut untuk korupsi gede-gedean toh hukumannya ringan sekali."

Saya : SETUJU BUANGET pak, KORUPTOR HARUS DIHUKUM MATI.......hehehehe terlalu bersemangat

Dari tadi ngobrol panjang lebar tentang korupsi, ga sadar kalau perut sudah keroncongan, akhirnya bekal sebungkus nasi yang aku bawa aku makan, tentu dengan tidak ketinggalan menawarkan makan pada orang-orang yang disampingku.

0 komentar: